Mesin Pencari (masukkan kata kunci)

27 April, 2013

Info Status SK-TPP Tahun 2013

Keresahan dan kebingungan guru-guru berkaitan dengan masalah ketidakpastian pencairan Tunjangan Profesi tahun 2013 ini semakin nyata. Hal ini disebabkan berbagai faktor antara lain:
  1. Tidak ada kejelasan dan kepastian Informasi dari Dinas Pendidikan Kab.
  2. System Dapodik masih sering berubah-ubah (belum sempurna)
  3. Banyaknya isu bersliweran yang belum pasti kebenarannya.
Berdasarkan perkembangan terkini system dapodik, dapat disimpulkan bahwa untuk dapat diterbitkannya SK-TPP yang akan digunakan sebagai dasar pencairan Tunjangan Profesi Guru Th 2013, maka guru tersebut harus harus memenuhi 3 syarat yaitu:
  1. Jumlah Jam Mengajar (JJM) minimal 24
  2. Mapel yang diampu harus Linier dengan Sertifikat Pendidik yg dimiliki
  3. JJM Linier harus berada pada Rombel Normal (rombel normal yaitu jika jumlah jam sesuai dengan struktur KTSP (36 jp/pekan) dan mapel yg sama tidak diajarkan oleh lebih dari satu guru)
Jika ketiga syarat tersebut dipenuhi maka, otomatis guru yang bersangkutan akan berstatus Sudah SK.
Untuk pengecekan dan melihat Status SK-TPP anda silakan klik di SINI
Selanjutnya akan muncul tampilan seperti di bawah ini:
 
Selanjutnya silakan login dengan memasukkan NUPTK dan Password  berupa tg lahir anda dg format: tahun-bulan-tanggal seperti ini YYYYMMDD. Contoh jika tg lahir anda 2 April 1964 maka passwordnya 19640402
Jika anda sudah memenuhi 3 syarat di atas, maka status anda adalah Sudah SK, dan tampak seperti tampilan berikut ini
Akan tetapi  jika anda belum memenuhi 3 syarat di atas, maka yang muncul hanya tampilan seperti ini
 
Selamat mencoba. Semoga bermanfaat.
Bagi anda yang belum berstatus Sudah SK, mumpung masih ada waktu sebaiknya segera disikapi dan ditindaklanjuti. Silakan anda berkoordinasi dengan operator sekolah untuk klarifikasi dan jika perlu direvisi kalau masih ada kesalahan entry data. Tapi bagaimanapun peran sekolah tetap diperlukan untuk memfasilitasi semua ini. Khan mestinya begitu BOSS!. OK.

Untuk pengecekan info data PTK secara lengkap klik di SINI
Selengkapnya...

13 April, 2013

Penilaian Adiwiyata

Nahhh……….akhirnya datang juga. Kamis, 11 April 2013 setelah menunggu sejak pagi dan badan sudah mulai terasa lelah ternyata sekitar pukul 15.00 WIB rombongan Tim Penilai Sekolah Adiwiyata tingkat provinsi Jawa Timur sampai juga di sekolah kami.  Kedatangan tim yang terdiri 2 orang tersebut disambut dengan gembira dan langsung disuguhi nasi thiwul khas Trenggalek dengan diiringi Mars Adiwiyata yg dibawakan anak-anak tim paduan suara SMP Negeri 2 Trenggalek.
Setelah selesai ramah tamah, acara dilanjutkan di ruang aula yang diawali sambutan Kepala Sekolah untuk menyampaikan sekilas profil sekolah dan Rencana Aksi program adiwiyata tahun 2012/2013. Dilanjutkan sambutan tim penilai yang diwakili oleh bapak Deddy diawali dengan salam khas adiwiyata “Selamat Pagi”, meskipun saat itu waktu sudah sore hari. Memang suasana dan semangat pagi yang selalu fresh diharapkan terus menjiwai dan menjadi motivasi semua warga sekolah dalam pengembangan program sekolah adiwiyata tanpa mengenal waktu.
Setelah memperkenalkan diri, beliau memberi apresiasi atas sambutan warga SMPN 2 Trenggalek baik guru maupun siswanya yg terlihat kompak dan masih bertahan sampai sore. Dan untuk menyegarkan suasana kami diajak melakukan “Senam Adiwiyata” yang ada …tul….tul…nya itu lho. Serta merta suasanapun menjadi heboh dan penuh gelak tawa. He he …, itu kan bisa-bisanya pak Deddy saja. Beliau juga menyampaikan, beban seberat apapun kalau dilakukan dengan semangat kebersamaan dan diawali senyuman maka akan terasa ringan dalam menjalankannya. Bahkan beliau memberi contoh untuk mengembangkan senyum yang tulus dengan membentuk pola bibir yang simetris bisa latihan dengan mengucapkan kata “sate”. Wahh...enak donk, yang itu kesukaanku pak Deddy. Wkk...wkk...
Lebih jauh beliau menjelaskan tentang konsep, pemahaman serta penerapannya sehari-hari yang seharusnya dilakukan oleh seluruh warga sekolah dalam ber-adiwiyata. Beliau juga mengingatkan bahwa tujuan sekolah adiwiyata bukanlah untuk lomba mencari juara, namun lebih menekankan pada penanaman kesadaran bagi semua warga sekolah agar lebih peduli pada lingkungannya. Intinya beliau lebih banyak melakukan pembinaan dan bimbingan serta motivasi dalam mengembangkan sekolah adiwiyata yang benar.
Selanjutnya tim membagi tugas yakni pak Deddy menilai dan melakukan pengecekan administrasi tentang pengembangan kebijakan dan kurikulum, sedangkan pak Mas’ud yang panggilannya akrabnya pak Baung kebagian Uji Lapangan berkaitan dengan pengembangan kegiatan partisipatif dan pengembangan sarpras ramah lingkungan.
Di akhir kegiatannya sekitar pukul 20.00 WIB beliau berdua menyampaikan kesimpulan bahwa secara umum apa yang telah dicapai SMP Negeri 2 Trenggalek sudah jauh lebih baik dari pada saat kunjungan bu Eka bersama timnya pada tahun 2012 lalu. Hanya beberapa memang perlu disempurnakan khususnya terkait dengan kelengkapan data dan administrasi. Keterlibatan komite dan stake holder terkait lainnya juga masih sangat kurang dan menjadi catatan. Sedangkan kondisi fisik dan lingkungan sekolah serta pemahaman warga sekolah tentang adiwiyata, capaian SMP Negeri 2 Trenggalek sudah sangat baik. Dan menurut beliau, itu semua menunjukkan bahwa ini merupakan hasil kerja keras bersama dan bukanlah pekerjaan instan yang dilakukan hanya dalam waktu singkat. Ini juga dibuktikan pada saat tim penilai mewawancarai beberapa siswa seputar kebun bibit, kebun toga dan pengelolaan sampah, mereka dapat menjawabnya dengan lancar.
Alhamdulillah…..plong rasanya ….., tapi..... tugas-tugas baru dah banyak menunggu kita. 
           Selamat pagi!

Foto-foto kunjungan Tim Penilai klik di sini

Selengkapnya...

30 Maret, 2013

Kultur Sekolah

Di era globalisasi, pendidikan sungguh menghadapi berbagai tantangan yang semakin berat. Pendidikan tidak hanya dituntut untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan sosial yang ada, namun lebih dari itu, juga dituntut untuk mampu mengantisipasi perubahan dalam menyiapkan generasi muda untuk mengarungi kehidupannya di masa datang.
Sekolah sebagai suatu sistem memiliki empat aspek pokok yg sangat berkaitan erat dengan mutu sekolah, yakni: 1. Proses belajar mengajar, 2. Kepemimpinan dan manajemen sekolah, 3. Sarana prasarana, serta 4. Kultur sekolah. Secara konvensional program aksi yang dilakukan senantiasa menekankan pada aspek pertama, yakni meningkatkan mutu PBM, sedikit menyentuh aspek kedua dan ketiga, dan hampir tidak pernah menyentuh aspek kultur sekolah. Sudah barang tentu pilihan tersebut tidak terlalu salah, karena aspek pertama itulah yang paling dekat dengan prestasi siswa.
Namun, sejauh ini bukti-bukti telah menunjukkan bahwa sasaran peningkatan kualitas pada aspek PBM saja tidak cukup. Dengan kata lain perlu dikaji untuk melakukan pendekatan in-konvensional yakni, meningkatkan mutu dengan sasaran mengembangkan kultur sekolah. Faktor penentu kualitas pendidikan tidak hanya dalam wujud fisik, seperti keberadaan guru yang berkualitas, ketersediaan sarana prasarana yang lengkap, tetapi juga dalam wujud non-fisik, yakni berupa "kultur sekolah". Dampak kultur sekolah terhadap prestasi siswa sangatlah kuat, meskipun tidak bersifat langsung, melainkan lewat berbagai variabel, antara lain seperti semangat kerja keras, kebersamaan, rela berkorban dan kemauan untuk berprestasi.
Kultur sekolah sangat vital perannya bagi sebuah proses pendidikan. Jika budaya sekolah sudah mapan, siapa pun yang masuk dan bergabung ke sekolah itu hampir secara otomatis akan mengikuti tradisi yang telah ada. Sayangnya selama ini kita lebih sibuk berbicara kurikulum, jumlah ketersediaan guru, tunjangan guru, dan target kelulusan dalam ujian nasional; sedikit sekali berbicara tentang budaya sekolah. Padahal akhir-akhir ini pemerintah mulai berbicara pentingnya pembentukan karakter dengan dicanangkannya program Pendidikan Karakter Bangsa (PKB) yang diintegrasikan ke dalam setiap mata pelajaran.
Tanpa budaya sekolah yang bagus akan sulit melakukan pendidikan karakter bagi anak-anak didik kita. Sebuah budaya mengasumsikan kehidupan yang berjalan natural, tidak lagi dirasakan sebagai beban. Dengan demikian, proses pendidikan dan beban kurikulum sekolah tidak lagi dirasakan sebagai beban yang berat.
Kultur Sekolah adalah tradisi sekolah yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan spirit dan nilai-nilai yang dianut sekolah. Tradisi itu mewarnai kualitas kehidupan sebuah sekolah. Oleh karena itu, nilai-nilai yang ditunjukkan dari yang paling sederhana, misalnya cara mengatur parkir kendaraan guru, siswa, dan tamu, memasang hiasan di dinding-dinding ruangan, sampai persoalan-persoalan menentukan seperti kebersihan kamar kecil, cara guru dalam pembelajaran di ruang-ruang kelas, cara kepala sekolah memimpin pertemuan bersama staf, merupakan bagian integral dari sebuah kultur sekolah (Pengembangan Kultur Sekolah, Depdiknas, 2004, hlm. 11)
Kultur sekolah merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh warga sekolah, yang mencakup cara berfikir, perilaku, sikap, nilai-nilai dan cara hidup untuk melakukan penyesuaian dengan lingkungan, dan sekaligus cara untuk memandang persoalan serta memecahkannya. Menurut Clifford Geertz kultur sekolah dapat dideskripsikan sebagai pola nilai-nilai, norma-norma, sikap, ritual, mitos dan kebiasaan-kebiasaan yang dibentuk dalam perjalanan panjang sekolah. Kultur sekolah ini dipegang bersama baik oleh kepala sekolah, guru, staf administrasi maupun siswa, sebagai dasar mereka dalam memahami dan memecahkan berbagai persoalan yang muncul di sekolah.
Kultur sekolah yang "sehat" memiliki korelasi yang tinggi dengan a) prestasi dan motivasi siswa untuk berprestasi, b) sikap dan motivsi kerja guru,  dan, c) produktivitas dan kepuasan kerja guru/karyawan. Namun demikian, kultur sekolah harus dilihat sebagai suatu kesatuan sekolah yang utuh. Artinya, harus dilihat dan dijelaskan dalam kaitan dengan aspek yang lain, seperti, a) rangsangan untuk berprestasi, b) penghargaan yang tinggi terhadap prestasi, c) komunitas sekolah yang tertib, d) pemahaman tujuan sekolah, e) ideologi organisasi yang kuat, f) partisipasi orang tua siswa, g) kepemimpinan kepala sekolah, dan, h) hubungan akrab di antara warga sekolah.
Kepala sekolah harus memahami kultur sekolah, dan menyadari bahwa hal itu tidak lepas dari struktur dan pola kepemimpinannya. Pengembangan kultur sekolah yang "sehat" harus dimulai dari kepemimpinan kepala sekolah. Kepala sekolah harus mengembangkan kepemimpinan berdasarkan dialog, saling perhatian dan pengertian satu dengan yang lain. Biarlah guru, staf administrasi bahkan siswa menyampaikan pandangannya, mana segi positif dan mana negatif, khususnya berkaitan dengan kepemimpinan kepala sekolah, struktur organisasi, nilai-nilai dan norma-norma, kepuasan terhadap kelas, dan produktivitas sekolah.
Kepala sekolah dan guru harus mampu memahami lingkungan yang spesifik di sekolahnya tersebut. Karena, akan memberikan perspektif dan kerangka dasar untuk melihat, memahami dan memecahkan berbagai problem yang terjadi di sekolah. Dengan dapat memahami permasalahan yang kompleks sebagai suatu kesatuan secara mendalam, kepala sekolah dan guru akan memiliki nilai-nilai dan sikap yang amat diperlukan dalam menjaga dan memberikan lingkungan yang kondusif bagi berlangsungnya proses pendidikan.
Sebagai suatu masyarakat kecil, sekolah merupakan cermin dari masyarakat dimana sekolah itu berada. Apa yang terdapat dan terjadi di masyarakat, pada dasarnya terwujud juga dalam sekolah. Di sekolah terdapat aturan-aturan yang mengikat para anggotanya, baik peserta didik maupun guru. Ada norma-norma dalam pergaulan yang harus dipatuhi, terdapat interaksi antara sesamanya baik secara individual maupun kelompok, terdapat konflik-konflik interes baik yang nampak maupun tersembunyi. Sangsi-sangsi akan dijatuhkan kepada siapa saja yang melanggar tatanan yang ada dan penghargaan akan diberikan bagi mereka yang berprestasi. Hak-hak dan kewajiban guru dan murid diakui.
(Diadopsi dan diadaptasi dari berbagai sumber)

Adapun kultur sekolah yang dikembangkan di SMP Negeri 2 Trenggalek yakni:
·  Imtaq
·  Ramah
·  Sopan
·  Disiplin
·  Tepat waktu 
·  Tertib
·  Rapi
·  Gemar membaca
·  Gemar menulis
·  Kerja sama
·  Gotong royong
·  Berani
·  Jujur
·  Tanggung jawab
·  Suka menolong
·  Keteladanan
·  Cinta tanah air
·  Bersih diri,
·  Peduli lingkungan
·  Kesehatan diri
·  Rajin menabung
·  Setia
·  Hemat
·  Cermat
·  Kemauan kuat
·  Kerja keras
·  Ulet
·  Pantang menyerah
·  Tabah
·  Sabar
·  Ikhlas
·  Bersyukur
·  Suka beramal
·  Kekeluargaan
·  Peduli
·  Kompetisi
.  Sportif
·  Reorganisasi
·  Musyawarah
·  Demokratis
·  Menerima perbedaan
·  Rela berkorban
·  Pemberian sangsi
·  Penghargaan


Foto-foto yang menggambarkan dan merupakan perwujudan kultur sekolah di SMP Negeri 2 Trenggalek, lihat DI SINI
Selengkapnya...

09 Maret, 2013

Pisah-Kenal Kepala Sekolah

Ada pertemuan pasti ada perpisahan, itulah yang terjadi dalam kehidupan. Demikian juga di SMP Negeri 2 Trenggalek  tepatnya hari Jum’at, 8 Maret 2013, ada peristiwa penting yaitu pergantian kepemimpinan yang dikemas dalam acara “Pisah-Kenal Kepala Sekolah”, antara bapak H. Sugiyanto, S.Pd. sebagai kepala sekolah yang lama dengan bapak Drs. Bambang Sutikno, M.Pd., yang sebelumnya menjabat Kepala Sekolah di SMPN 1 Bendungan. Dalam sambutannya bapak Sugiyanto yang telah menjabat sejak tahun 2005 tersebut menyampaikan bahwa semua prestasi yang telah dicapai sekolah bukanlah semata-mata hasil kerja beliau melainkan merupakan hasil kerja keras bersama semua unsur sekolah. Sedangkan Bapak Bambang Sutikno dalam sambutannya menyampaikan bahwa seberat apapun masalah dan pekerjaan yang kita hadapi, jika dilakukan dengan kebersamaan dan rasa senang pasti akan terasa ringan. Salut untuk beliau berdua.
Selamat jalan bapak Sugiyanto……..
Selamat datang bapak Bambang Sutikno…..

 Lihat foto-foto Pisah-Kenal yang lain klik di sini

Sebuah Puisi untuk bapak Sugiyanto

Selama kebersamaan kita . . .
Perbedaan sering mengemuka
Pro-kontra selalu ada
"Pertikaian" kadang menghampiri
Kegalauan dan kecewa juga ikut mewarnai

Namun itu semua . . .
Terkikis oleh kesamaan tujuan dan cita-cita
Yang pernah menjadi mimpi kita bersama
Tertutup oleh kebahagiaan yang pernah tercipta
Berlalu seiring perjalanan waktu
Tinggallah kenangan indah dan rindu

Dan yang pasti . . .
Tlah banyak terukir prestasi
Di sini . . . di sekolah yang kita cintai
Nasehat dan bimbingan
Tlah banyak kami terima
Yang menjadikan kami tambah dewasa

Ku lepas  engkau dengan senyuman
Ku lepas engkau dengan kebanggaan
Ku lepas engkau dengan do’a
Semoga bapak dan keluarga selalu sehat dan bahagia
Senantiasa dalam lindungan-Nya

Kenanglah kami . . .
Smpn2 tercinta . . .
Yang mungkin tidak bapak temukan di tempat berbeda
Dalam kelakar, canda dan tawa
Terima kasih bapak, maafkan kami 

Salam arsenda.
Selengkapnya...

26 Februari, 2013

Peringatan Maulid Nabi

Gebyar Maulid Nabi di SMP Negeri 2 Trenggalek

Sabtu, 26 Januari  2013, warga SMPN 2 Trenggalek mengadakan peringatan Kelahiran Nabi agung, Muhammad saw, secara  bersama-sama di sekolah. Peringatan ini ditandai dengan mengadakan berbagai macam lomba, yaitu :
1. Lomba Adzan yang diikuti oleh 18 siswa putra (perwakian dari masing-masing kelas)
2. Lomba Qiro'at ,  diikuti oleh 18 siswa putra dan 18 siswa putri
3. Lomba FASHION SHOW  muslim / muslimah.
Dalam peringatan kali ini diharapkan kita semua bisa menjadikan sikap dan sifat Nabi Muhammad saw sebagai suri tauladan dalam kehidupan kita  sehari-hari.
Foto-foto  selengkapnya  lihat di sini

Selengkapnya...